CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Friday 5 April 2013

Makalah Gizi untuk Ibu Hamil


BAB I
Pendahuluan


1.1              Latar Belakang
Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia. Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil mendapatkan tambahan protein, minimal seperti zat besi dan kalsium, vitamin, asam folat dan energi. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu, janin yang dikandung serta jalannya persalinan. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan kesehatan pada masa hamil. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain. Agar ibu hamil lebih tahu dan mengerti tentang pentingnya gizi seimbang serta menu seimbang saat kehamilan maka dengan demikian dibuatnya makalah ini.


1.2              Rumusan Masalah
·         Apakah yang dimaksud dengan gizi seimbang?
·         Apa saja kebutuhan gizi bagi wanita hamil trimester I, II, dan III?
·         Bagaimanakah pengaruh status gizi pada kehamilan?
·         Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil?
·         Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi gizi janin?
·         Apa saja menu seimbang untuk wanita hamil dan janin?
·         Bagaimanakah cara mengolah makanan untuk ibu hamil?



1.3              Tujuan Pembahasan
·           Mengetahui peranan gizi saat kehamilan seorang ibu
·           Mengetahui kebutuhan gizi apa saja yang dibutuhkan ibu selama kehamilannya
·           Mengetahui pengaruh gizi seimbang terhadap terhadap kehamilan ibu

1.4              Manfaat Pembahasan
·           Bagi ibu hamil, bahasan tentang Peranan, Pengaruh dan Kebutuhan Gizi Seimbang pada Ibu Hamil Trimester I, II, dan III, serta Janinnya berguna untuk mengatur asupan gizi yang masuk ke dalam tubuhnya agar ibu dan bayi yang dikandungnya tetap dalam keadaan sehat.
·           Bagi suami ibu hamil, bahasan tentang Peranan, Pengaruh dan Kebutuhan Gizi Seimbang pada Ibu Hamil Trimester I, II, dan III, serta Janinnya berguna untuk turut mengatur kandungan gizi makanan yang dikonsumsi oleh istrinya yang sedang hamil.
·           Bagi pihak lain yang akan menjadi ibu/ayah bahasan tentang Peranan, Pengaruh dan Kebutuhan Gizi Seimbang pada Ibu Hamil Trimester I, II, dan III, serta Janinnya berguna untuk informasi agar dapat diketahui ketika nantinya menjadi ibu hamil atau suami ibu hamil

1.5              Definisi Operasional Istilah
·           Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
·           Seimbang adalah setimbang; sebanding; sama (berat, derajat, ukuran, dsb).
·           Ibu adalah wanita yg telah melahirkan seseorang; sebutan untuk wanita yg sudah bersuami.
·           Hamil adalah mengandung janin dl rahim krn sel telur dibuahi oleh spermatozoa.
·           Trimester adalah waktu tiga bulan kalender.
·           Janin adalah bakal bayi (masih dl kandungan); embrio setelah melebihi umur dua bulan.
BAB II
Pembahasan

2.1       Definisi Gizi Seimbang
Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional.
             Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu selama hamil.Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi dari pada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain. Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang, kemudian diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki.

2.2       Kebutuhan Gizi bagi Wanita Hamil
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester I
Kebutuhan gizi inu hamil pada trimester I meningkat secara minimal, karena pertumbuhan janin pada tiga bulan pertama ini masih lambat. Akan tetapi seluruh zat gizi yang dikonsusi ibu hamil harus memenuhi kebutuhan janin, karena gizi menentukan nasib jabang bayi di kemudian hari. Pada trimester pertama kebutuhan zat gizi yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
1.    Kalori
Kalori dibutuhkan untuk perubahan dalam tubuh ibu hamil, meliputi pembentukan sel-sel baru., pengaliran makanan dari pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta dan pembentukan enzim serta hormone yang mengatur pertumbuhan janin. Selama trimester pertama, wanita hamil perlu tambahan berat badan sebanyak 1-2 kg. berdasarkan Angka Kecukupan Gizi rata-rata yang dianjurkan (Widyakarya Pangan dan Gizi VI, 1998), ibu hamil perlu tambahan 285 Kkal setiap hari (tidak termasuk penambahan akibat perubahan temperature, kegiatan fisik dan pertumbuhan atau sama dengan 2485 Kkal per hari. Bandingkan dengan wanita dewasa (20-45 tahun) dalam keadaan normal tidak hamil hanya membutuhkan energy 2200 Kkal.
2.    Protein
Protein dibutuhkan untuk membangun sel-sel baru janin, termasuk sel darah, kulit, rambut, kuku dan jaringan otot. Protein juga diperlukan plasenta untuk membawa makanan ke janin dan juga pengaturan hormone sang ibu dan janin. Kebutuhan wanita hamil akan protein meningkat sampai 68% dari sebelum hamil. Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 g yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin.
3.    Vitamin dan mineral
Vitamin A dalam bentuk retinol berkontribusi terhadap kualitas penglihatan anak. Vitamin B1 dan B2 serta niasin diperlukan dalam proses metabolism tubuh. Sedangkan vitamin B6 dan b12 berguna untuk mengatur penggunaan proten dalam tubuh. Vitamin C penting untuk membantu penyerapan zat besi selama hamil untuk mencegah anemia. Untuk pembentukan tulang serta persendian janin diperlukan vitamin D yang membantu penyerapan kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin. Magnesium juga diperlukan. Vitamin E diperlukan untuk pembentukan sel-sel darah merah serta melindungi lemak dari kerusakan. Asam folat dibutuhkan di masa awal kehamilan.
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester II
 Kebutuhan zat gizi pada trimester keduan dan ketiga perlu diperhatikan karena terkait erat dengan perkembangan intelegensia janin. Tambahan kalori pada trimester kedua 285 kalori setiap hari dibandingkan sebelum hamil. Di akhir bulan kehamila, konsumsi karbohidrat (50-60% dari total kalori) diperlukan dalam takaran yang cukup untuk persiapan tenaga ibu dalam masa persalinan.
Protein penting untuk pertumbuhan janin dan plasenta, juga untuk memenuhi kebutuhan suplai darah merah. Vitamin dan mineral tetap dibutuhkan pada trimester kedua. Zat besi biasanya mulai dikonsumsi pada kehamilan trimester kedua.
Kebutuhan Gizi Ibu hamil Trimester III
            Pada trimester ketiga tubuh membuthkan vitamin B6 dalam jumlah banyak dibandingkan sebelum hamil. Vitamin ini dibutuhkan untuk membentuk protein dari asam amino, darah merah, saraf otak dan otot-otot tubuh. Zink dibutuhkan bagi system imunologi (kekebalan) tubuh. Konsumsi zink juga dapat menghindari lahirnya janin premature dan berperan dalam perkembangan otak janin, terutama trimester terakhir. Kalsium dibutuhkan pada trimester pertama hingga trimester ketiga, karena merupakan zat gizi penting selama kehamilan. Kebutuhan zat besi meningkat terutama pada awal trimester kedua kehamilan.

2.3       Pengaruh Status Gizi pada Kehamilan
            Seorang ibu yang sedang hamil mengalami kenaikan berat badan sebanyak 10-12 kg. pada trimester I kenaikan berat badan seorang ibu tidak mencapai 1 kg, namun setelah mencapai trimester kedua pertambahan berrat badan semakin banyak yaitu 3 kg dan pada trimester ketiga sebanyak 6 kg. kennaikan tersebut disebabkan karena adanya pertumbuhan janin, plasenta, dan air ketuban. Kenaikan berat badan yang ideal untuk seorang ibu yang gemuk yaitu 7 kg dan 12,5 kg untuk ibu yang tidak gemuk. Jika berat badan ibu tidak normal maka akan memungkinkan terjadinya keguguran, lahir premature, BBLR, gangguan kekuatan Rahim saat kelahiran (kontraksi), dan pendarahan setelah persalinan.

2.4       Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil
            Ada banyak factor yang mempengaruhi keperluan gizi pada ibu hamil diantaranya yaitu:
1.      Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
Wanita yang sedang hamil dan telah berkeluarga biasanya lebih memperhatikan akan gizi dari anggota keluarga yang lain. Padahal sebenarrnya dirinyalah yang memerlukan perhatian yang serius mengenai penambahan gizi. Ibu harus teratur dalam mengkonsumsi makanan yang bergizi demi pertumbuhan dan perkembangan.

2.      Status ekonomi
Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang akan dikonsumsi sehari-harinya. Seorang dengan ekonomi yang tinggi kemudian hamil kemungkinan besar sekali gizi yang dibutuhkan tercukupi ditambah lagi adanya pemeriksaan membuat gizi ibu semakin terpantau.
3.      Pengetahuan zat gizi dalam makanan
Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan mempengaruhi dalam pengambilam keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilakunya. Ibu dengan pengetahuan gizi yang baik, kemungkinan akan memberikan gizi yang cukup bagi bayinya.
4.      Status kesehatan
Status kesehatan seseorang kemungkinan sangat berpengaruh terhadap nafsu makannya. Seorang ibu dalam keadaan sakit otmatis akan memiliki nafsu makan yang berbeda dengan ibu yang dalam keadaan sehat. Namun ibu harus tetap ingat, bahwa gizi yang ia dapat akan dipakai untuk dua kehidupan yaitu bayi dan dirinya sendiri.
5.      Aktivitas
Aktivitas dan gerakan seseorang berbeda-beda. Seorang dengan gerak yang aktif otomatis memerlukan energi yang lebih besar daripada mereka yang hanya duduk diam saja. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan, energi yang dibutuhkan semakin banyak.
6.      Suhu lingkungan
Adanya perbedaan suhu antara tubuh dengan lingkungan, maka mau tidak mau tubuh harus menyesuaikan diri demi kelangsungan hidupnya yaitu tubuh harus melepaskan sebagian pansnya diganti dengan hasil metabolisme tubuh, makin besar perbedaan antara tubuh dengan lingkungan maka akan semakin besar pula panas yang dilepaskan.
7.      Berat badan
Berat badan seorang ibu yang sedang hamil akan menentukan zat makanan yang diberikan agar kehamilannya dapat berjalan dengan lancer.
8.      Umur
Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang hamil, akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan.

2.5       Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Janin
            Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi janin yaitu:
1.      Genetik
Seorang anak yang memiliki ibu yang mempunyai gena dengan struktur tebal lemak yang lebih besar maka anak juga akan memiliki genetik yang sama.
2.      Nutrisi
Komponen nutrisi yang terkandung dalam makanan, sangat mempengaruhi pertumbuhan janin. Pertumbuhan sel dalam menyusun bagian organ janin sangat tergantung ketersediaan zat nutrisi pembangun yang dikonsumsi ibu selama hamil. Seandainya ketersediaan zat tersebut terganggu, maka peluang timbulnya kelainan organ sangat mungkin terjadi.
3.      Gaya hidup ibu
Gaya hidup ibu yang selalu merasa lapar akan mengakibatkan kebutuhan kalorinya bisa melebihi normal. Apabila kebutuhn gizi sudah berlebihan seperti ini, maka tidak bisa dipungkiri apabila makanan dan gizi yang diperlukan lebih besar lagi terutama jika ibu tersebut dalam kondisi mengandung maka dapat menjadi 2x lipat dari kondisi biasanya.
4.      Kondisi kesehatan ibu
Seorang ibu yang sedang sakit, keinginan untuk makan san minum otomatis akan berkurang. Kondisi ini akan dimengerti oleh janinnya yang akan berakibat pada penurunan kondisi janin. Hal ini tidak lain karena makanan, darah, nafas dan semua yang dimiliki oleh ibu terhubung dengan janinnya.
5.      Lingkungan
Lingkungan di luar ibu dengan keanekaragaman bahan makanan yang berbeda akan mempengaruhi kebutuhan gizi janinnya juga. Yang tidak boleh terlupakan adalah pemenuhan gizi selama hamil seperti konsumsi karbohidrat, protein nabati dan hewani, lemak, mineral, vitamin dan cairan.

2.6       Menu seimbang untuk Wanita Hamil dan Janin
            Menurut Saptawati Bardoson, tidak banyak perbedaan menu sebelum dan setelah hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan berarti dalam pengaturan menu makanan selama hamil. Berikut bahan makanan yang dianjurkan dalam sehari:


Bahan Makanan
Porsi Hidangan Sehari
Jenis Hidangan
Nasi
5+1 porsi
Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150 gr) dengan ikan/daging 1 potong sedang (40 gr), tempe 2 potong sedang (50 gr), sayur 1 mangkuk dan buah 1 potong sedang.
Makan selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Makan siang:  nasi 3 porsi (300 gr), dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi.
Selingan:  susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Makan malam: nasi 2,5 porsi (250 gr) degan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi/siang
Selingan: susu 1 gelas
Sayuran
3 mangkuk
Buah
4 potong
Tempe
3 potong
Daging
3 potong
Susu
2 gelas
Minyak
5 sendok teh
Gula
2 sendok makan
Variasikan menu tersebut dengan bahan makanan penggantinya seperti sebagai berikut:
a.    Porsi nasi 9100 gr) dapat ditukar dengan: roti 3 potong sedang (70 gr), kentang 2 biji sedang (210 gr), kue kering 5 buah besar (50 gr), mi basah 2 gelas (200 gr), singkong 1 potong besar (210 gr), jagung biji 1 piring (125 gr), talas 1 potong besar (125 gr), ubi 1 biji sedang ( 135 gr).
b.    1 potong sedang ikan (40 gr) dapat ditukar dengan: 1 potong kecil ikan asin (15 gr), 1 sendok makan teri kering (20gr), 1 potong sedang ayam tanpa kulit (40gr), 1 buah sedang hati ayam (30 gr), 1 butir telur ayam negeri (55 gr), 1 potong daging sapi (35 gr), 10 biji bakso sedang (170 gr) dan lainnya.
c.    1 mangkuk (100 gr) sayuran, diantaranya buncis, kol, kangkung, kacang panjang, wortel, labu siam, sawi, terong dan lainnya.
d.   1 potong buah, seperti 1 potong besar papaya (110 gr), 1 buah pisang (50 gr), 2 buah jeruk manis (110 gr), 1 potong besar melon (190 gr), 1 potong besar semangka (180 gr) dan lainnya.
e.    2 potong sedang tempe (50 gr) dapat ditukar dengan tahu 1 potong besar (110 gr), 2 potong oncom kecil (40 gr), 2 sendok makan kacang hijau (20 gr), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gr), 2 sendok makan kacang merah segar (20 gr), dan lainnya.
f.     1 gelas susu sapi (200 cc) dapat ditukar dengan 4 sendok makan susu skim (20 gr), 2/3 gelas yoghurt nonfat (120 gr), 1 potong kecil keju (35 gr), dan lainnya.
g.    Minyak kelapa 1 sendok the (5 gr) dapat ditukar dengan avokad ½ buah besar (60 gr), 1 potong kecil kelapa (15 gr), 2,5 sendok makan kelapa parut (15 gr), 1/3 gelas santan (40 gr) dan lainnya.
h.    Gula pasir 1 sendok makan (13 gr) dapat ditukar dengan 1 sendok makan madu (15 gr).
No.
Kelompok bahan makanan
Porsi
1
Roti, sereal, nasi, mie
6 piring/porsi
2
Syuran
3 mangkuk
3
Buah
4 potong
4
Susu, yoghurt, keju
2 gelas
5
Daging, ayam, ikan, telur, kacang-kacangan
3 potong
6
Lemak, minyak
5 sendok teh
7
Gula
2 sendok makan

2.7       Cara Mengolah Makanan untuk Ibu Hamil
            Makanan yang aman untuk ibu hamil yaitu makanan kering seperti sereal, roti, tepung, dan kacang. Sebaiknya makanan jangan terlalu lama disimpan. Untuk jenis sayuran segera dihabiskan setelah diolah, susu sebaiknya jangan terlalu lama terkena cahaya karena akan menyebabkan hilangnya vitamin B, jangan digarami daging atau ikan sebelum dimasak dan apabila makanan yang mengandung protein lebih baik dimasak jangan terlalu panas. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menentukan gizi yang seimbang bagi ibu hamil yaitu: kebutuhan actual selama hamil berbeda-beda untuk setiap individu dan dipengaruhi oleh status nutrisi sebelumnya dan riwayat kesehatan, kebutuhan terhadap satu nutrisi dapat diganggu oleh asupan yang lain, dan kebutuhan akan nutrisi tidak konsisten selama kehamilan.




BAB III
Penutup

3.1              Kesimpulan
Kebutuhan gizi seimbang ibu hamil dalam sehari yang patut dipenuhi adalah:
Zat Gizi Jumlah Kebutuhan Per Hari
Kalori 2680 kkal
Protein 95 gram
Lemak 65 gram
Karbohidrat 350 gram

3.2              Saran
Agar ibu selalu dalam keadaan sehat dan janin yang dikandung dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, maka sebaikanya para ibu hamil dapat memenuhi semua kebutuhan nutrisinya selama hamil.

0 comments:

Post a Comment